Takir Plontang

Takir Plontang merupakan wadah makanan dari daun pisang yang disemat dengan lidi pada kedua sisinya. Cara bikinnya agak rumit nih, kedua ujung lipatan harus disematkan lidi agar kokoh dan nggak tumpah saat diisi makanan. Biasanya wadah ini terbuat dari daun pisang dan janur, dibentuk menyerupai sebuah perahu, di ujung sisi kanan dan kiri dibentuk dengan lidi.
.
Add caption


Keberadaan takir ini mempunyai makna tersendiri bagi orang Jawa. Takir merupakan simbol mengarungi bahtera kehidupan dengan terus menerus menata pikiran. Karena laju perjalanan kehidupan selalu mudah terpontang-panting mengikuti gelombang kehidupan.

Dalam Suroan masyarakat desa membawa takir sebagai bentuk RASA SYUKUR kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT atas diberikannya semangat kerukunan dalam bermasyarakat. Sekaligus untuk MENJALANKAN ADAT istiadat daerah setempat di bulan Suro. Biasanya mereka berkumpul di masjid, mushola, jalan utama desa, ataupun berkumpul di salah satu tempat yg dianggap milik bersama.

Tujuan yg lain untuk menjaga KERUKUNAN dan kebersamaan dalam semangat bergotong royong.

Dalam praktiknya, takir dipahami oleh masyarakat Jawa dengan tiga makna tersendiri untuk memilah pembagian daun yang digunakan. Pertama, DAUN MUDA disebut pupus mempunyai makna dalam mengarungi kehidupan harus senantiasa berserah diri kepada Sang Maha mengatur kehidupan. Tawakal harus senatiasa menghiasi semua gerak dan langkah setiap individu.

Kedua, daun yang hijau tua disebut UJUNGAN. Ujungan dalam bahasa Jawa mempunyai maksud penyerahan, dalam arti penyerahan seorang hamba kepada Robb nya. Manusia harus menyerahkan diri (menghamba) secara total kepada Sang Maha Pencipta karena manusia diciptakan hanya untuk mengabdi kepadaNya. Hal ini ditandai dengan menyajikan jumlah takir SEJUMLAH anggota keluarga yg masih hidup, entah dia berada di rumah tersebut ataupun di perantauan.

Ketiga, daun yang telah kering disebut KLARAS.Klaras menjadi nglaras yang berarti hidup haruslah santai, tidak perlu tergesa-gesa dan tidak usah terlalu ngoyo. Agar setiap langkahnya selalu dalam kebenaran. Karena dalam ketergesa-gesaan akan menimbulkan banyak kemudhorotan.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah fil ardhi di bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengonlinekan Localhost Dengan Aplikasi Ngrok