Sesutu yang perlu di ingat
Pernahkah anda mengingat mati?. Ketika kita terlena kehidupan yang semu, ketika kita terjebak dalam kesenangan dunia, suami atau istri anda di puncak kesuksessan. Ketika kita tergil;a - gila menumpuk harta, mengejar karier, menggapai target bisnis. Begitu sibuknya hari - hari kita, hingga kita tak pernah mengingat sebuah kematian.
Padahal kita sekalipun tak kan pernah tahu kapan ajal itu akan datang menjemput. Mungkin saat kita sedang berangkat kerja, saat bercengkrama dengan anak istri atau mungkin saat kita tidur terlelap, tiba - tiba kita takkan pernah terbangun untuk selamanya.
pernahkah anda tinggal di ruang isolasi rumah sakit?sebuah ruangan yang penuh dengan sterilisasi, di penuhi dengan peralatan medis yang sangat canggih, mesin deteksi jantung, tabung oksigen, serta kabel - kabel penyambung kehidupan.
Ya, Allah.... Ku bayangkan Malikat izrail begitu sibuk menunaikan tugasnya, mencabuti nyawa para manusia di ruang tersebut. Apakah terasa sakit yang luar biasa, hingga ingin menjerit setinggi langit? Namun apa daya bibir telah kelu dan mulutpun telah terkunci rapat. Apakah kita akan mati Khusnul Khotimah seperti generasi pertama dulu kala?Ataukah kita menghadapt Illahi justru dengan bergelimpangan noda serta dosa.
Ingatlah bahwasanya semua mahluk kembali pada Pencipta semesta Alam, mampukah kita meninggalkan senyum manis, setelah kita melalui sakitnya saat nyawa meninggalkan badan, ia bisa datang kapan saja setiap waktu. Wallahu 'alam bish - shawab
Padahal kita sekalipun tak kan pernah tahu kapan ajal itu akan datang menjemput. Mungkin saat kita sedang berangkat kerja, saat bercengkrama dengan anak istri atau mungkin saat kita tidur terlelap, tiba - tiba kita takkan pernah terbangun untuk selamanya.
pernahkah anda tinggal di ruang isolasi rumah sakit?sebuah ruangan yang penuh dengan sterilisasi, di penuhi dengan peralatan medis yang sangat canggih, mesin deteksi jantung, tabung oksigen, serta kabel - kabel penyambung kehidupan.
Ya, Allah.... Ku bayangkan Malikat izrail begitu sibuk menunaikan tugasnya, mencabuti nyawa para manusia di ruang tersebut. Apakah terasa sakit yang luar biasa, hingga ingin menjerit setinggi langit? Namun apa daya bibir telah kelu dan mulutpun telah terkunci rapat. Apakah kita akan mati Khusnul Khotimah seperti generasi pertama dulu kala?Ataukah kita menghadapt Illahi justru dengan bergelimpangan noda serta dosa.
Ingatlah bahwasanya semua mahluk kembali pada Pencipta semesta Alam, mampukah kita meninggalkan senyum manis, setelah kita melalui sakitnya saat nyawa meninggalkan badan, ia bisa datang kapan saja setiap waktu. Wallahu 'alam bish - shawab
Komentar